Crypto

Eks Bos Bursa Kripto FTX Dibebaskan dengan Jaminan Rp 3,9 Triliun

Eks Bos Bursa Kripto FTX Dibebaskan dengan Jaminan Rp 3,9 Triliun

Eks Bos Bursa Kripto FTX Dibebaskan dengan Jaminan Rp 3,9 Triliun

Dalam kabar yang terbaru, eks bos bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried dibebaskan dari tahanan dengan jaminan US$ 250 juta atau setara Rp 3,9 triliun. Ini berarti Bankman-Fried akan menjadi tahanan rumah sambil menunggu persidangan di Amerika Serikat (AS). Diketahui Bankman-Fried menjalani perkara atas tuduhan kasus penipuan konsumen dan investor dari ambruknya bisnis kripto.

Mengutip dari berbagai sumber, hakim menyetujui paket jaminan tersebut yang diajukan oleh jaksa federal dan pengacara untuk membebaskan Bankman-Fried. Namun, mantan raja kripto tersebut harus memakai gelang kaki elektronik yang memonitor pergerakannya selama menghirup udara di luar penjara. Selain itu, Bankman-Fried juga akan ditempatkan dalam tahanan rumah di rumah orang tuanya di Palo Alto, California. Bahkan Bankman-Fried juga sudah menyerahkan paspornya kepada pihak berwenang.

Jaminan lain bagi Bankman-Fried termasuk perawatan kesehatan mental. Serta penyerahan senjata api jenis apa pun, dan larangan membuka kredit baru, dan bisnis. Atau terlibat dalam transaksi lebih dari US$ 1.000 tanpa persetujuan pemerintah. Pria berusia 30 tahun itu akan menghadapi sidang berikutnya, yang dipimpin oleh Hakim Ronnie Abrams, di New York City pada 3 Januari 2023 mendatang. Pada waktu tersebut Bankman-Fried akan mengajukan pembelaannya dan diadili.

Sehari sebelum persidangan atau tepatnya pada hari Rabu (21/12/2022). Dua eksekutif senior yang terkait dengan runtuhnya pertukaran mata uang kripto tersebut telah mengaku bersalah atas berbagai tuduhan kriminal. Gary Wang, salah satu pendiri FTX, dan Caroline Ellison, yang menjabat sebagai CEO dari hedge fund Alameda Research. Mmengaku bersalah atas berbagai tuduhan konspirasi dan penipuan atas peran mereka dalam skema penipuan yang menyebabkan runtuhnya pertukaran mata uang kripto.

Runtuhnya perusahaannya yang pernah bernilai lebih dari US$ 30 miliar tersebut telah meresahkan industri kripto secara luas. Hal ini kemudian memicu pengajuan kebangkrutan di perusahaan kripto lain dan penurunan lebih lanjut dalam nilai mata uang kripto.

Baca Juga: 5 Daftar Perusahaan Kripto yang Bangkrut di 2022!

Jadi Kasus Penipuan Keuangan Terbesar Dalam Sejarah AS

Sebagaimana telah dikabarkan, bahwa eks CEO FTX Sam Bankman-Fried dilaporkan telah ditangkap di Bahama. Tidak lama setelah ditangkap, jaksa penuntut untuk Distrik Selatan New York Damian Williams pun mengajukan dakwaan terhadap Sam Bankman-Fried. Dalam konferensi pers yang digelar, Williams bahkan menyebut jika kasus bursa aset kripto FTX ini merupakan penipuan keuangan terbesar dalam sejarah AS.

Williams menjelaskan bahwa kasus terkait Bankman-Fried ini hanya dapat ditangani dengan cepat melalui koordinasi berbagai lembaga pemerintah. Pernyataan Williams tentang kasus FTX ini bukannya tanpa alasan. Mengutip dari The Verge, ada beberapa faktor yang membuat kasus Bankman-Fried ini bisa disebut penipuan terbesar.

Salah satunya adalah pernyataan Bankman-Fried yang mengklaim bahwa dirinya tidak tahu apa yang terjadi di Alameda Research dan ia tidak menjalankan operasional perusahaan tersebut. Tetapi di sisi lain, Bankman-Fried diketahui merupakan sosok yang menandatangani rekening akun bank Alameda Research.

Selain itu, Bankman-Fried juga diketahui memiliki otoritas langsung untuk semua keputusan, perdagangan, investasi, dan keuangan utama Alameda. Bahkan, ia disebut melakukan komunikasi langsung dengan personal senior dari Alameda. Tidak hanya itu, CEO Alameda Caroline Ellison menyatakan FTX dan Alameda merupakan dua perusahaan yang terpisah secara operasional.

Namun, Bankman-Fried dan manager senior di masing-masing perusahaan memiliki akses pada sistem maupun akun satu sama lain. Kedua perusahaan itu juga berbagi ruang kantor, termasuk karyawan kunci, teknologi dan hardware, kekayaan intelektual, hingga sumber daya lainnya.

Baca Juga: Mata Uang Kripto Akan Punah!

Modus Penipuan Bursa Kripto FTX

Disebutkan oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC) bahwa lebih dari US$ 8 miliar atau Rp 124,8 triliun uang nasabah FTX raib. Akibatnya banyak yang harus kehilangan tabungan mereka, dana kuliah, tabungan masa depan, dan lainnya. Diketahui Bankman-Fried mendirikan crypto hedge fund Alameda Research pada November 2017, menyewa ruang kantor di Berkeley, California.

Alameda Research sendiri pada dasarnya adalah toko arbitrase. Yakni membeli Bitcoin dengan harga lebih rendah di satu bursa dan menjualnya dengan harga lebih tinggi di bursa lain. Perbedaan harga di Korea Selatan versus seluruh dunia memungkinkan Bankman-Fried dan partner-nya Gary Wang mendapat untung besar.

Dan pada April 2019 silam, Bankman-Fried dan Wang bersama Nishad Singh mendirikan FTX.com. Platform kripto ini menawarkan fitur perdagangan inovatif kepada pelanggan, platform yang responsif, dan pengalaman yang andal. Regulator federal di CFTC mengatakan, bahwa sebulan setelah mendirikan FTX, memanfaatkan aset pelanggan untuk kepentingan Alameda. Rehypothecation adalah istilah ketika bisnis secara legal menggunakan aset pelanggan untuk berspekulasi dan berinvestasi.

Tetapi Bankman-Fried tidak memiliki izin pelanggan untuk berjudi dengan dana mereka. Persyaratan penggunaan FTX sendiri secara khusus melarang dia, atau Alameda, menggunakan uang pelanggan untuk apa pun, kecuali jika pelanggan mengizinkannya

Dan menggunakan uang pelanggan untuk Alameda merupakan penipuan. Di Distrik Selatan New York, Bankman-Fried juga menghadapi tuduhan penipuan kriminal. Bankman-Fried dituduh menggunakan dana pelanggan untuk membiayai investasi spekulatifnya.

Baca Juga: 3 Bos Kripto yang Kini Berharta Nol!

Lita Alisyahbana
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
To Top