Diberitakan sebelumnya, pendiri bursa kripto FTX yakni Sam Bankman-Fried diberitakan telah ditangkap pada hari Senin (12/12/2022) atas perintah jaksa Amerika Serikat (AS). Sebelumnya ia tegas membantah tuduhan telah melakukan penipuan kripto. Namun sehari setelah penangkapan, jaksa federal dan regulator membuka puluhan halaman file yang menuduh ia telah melakukan penipuan sejak lama.
Penangkapan ini sendiri terjadi sehari sebelum Bankman-Fried dijadwalkan bersaksi di depan Kongres tentang kegagalan perusahaan cryptocurrency miliknya. Jaksa AS mengatakan mereka memiliki dakwaan tertutup terhadap Bankman-Fried dan dakwaan akan terungkap pada hari Selasa.
The New York Times melaporkan dia menghadapi tuduhan penipuan dan pencucian uang. Dalam serangkaian wawancara dan penampilan publik pada akhir November dan Desember, Bankman-Fried mengakui kegagalan manajemen risiko perusahaannya.
Tetapi dirinya tetap berusaha menjauhkan apapun mengenai dirinya dari tuduhan penipuan. Bahkan dia mengaku tidak pernah dengan sengaja mencampurkan dana pelanggan di FTX dengan dana di perusahaan perdagangan miliknya, Alameda Research. Untuk informasi saja, krisis likuiditas bursa FTX terjadi setelah Bankman-Fried diam-diam memindahkan 10 miliar dollar AS dana pelanggan FTX ke Alameda.
Dan Reuters melaporkan mengenai hal ini setelah mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut. Sedikitnya US$ 1 dana nasabah telah lenyap, kata orang-orang. Bankman-Fried mengundurkan diri sebagai chief executive officer FTX pada hari yang sama dengan pengajuan kebangkrutan.
Baca Juga: Bangkrutnya Bursa Kripto FTX dan Sosok Caroline Ellison
Modus Penipuan Kripto Ala Bursa FTX
Disebutkan oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC) bahwa lebih dari US$ 8 miliar atau Rp 124,8 triliun uang nasabah FTX raib. Akibatnya banyak yang harus kehilangan tabungan mereka, dana kuliah, tabungan masa depan, dan lainnya. Diketahui Bankman-Fried mendirikan crypto hedge fund Alameda Research pada November 2017, menyewa ruang kantor di Berkeley, California.
Alameda Research sendiri pada dasarnya adalah toko arbitrase. Yakni membeli Bitcoin dengan harga lebih rendah di satu bursa dan menjualnya dengan harga lebih tinggi di bursa lain. Perbedaan harga di Korea Selatan versus seluruh dunia memungkinkan Bankman-Fried dan partner-nya Gary Wang mendapat untung besar.
Dan pada April 2019 silam, Bankman-Fried dan Wang bersama Nishad Singh mendirikan FTX.com. Platform kripto ini menawarkan fitur perdagangan inovatif kepada pelanggan, platform yang responsif, dan pengalaman yang andal. Regulator federal di CFTC mengatakan, bahwa sebulan setelah mendirikan FTX, memanfaatkan aset pelanggan untuk kepentingan Alameda. Rehypothecation adalah istilah ketika bisnis secara legal menggunakan aset pelanggan untuk berspekulasi dan berinvestasi.
Tetapi Bankman-Fried tidak memiliki izin pelanggan untuk berjudi dengan dana mereka. Persyaratan penggunaan FTX sendiri secara khusus melarang dia, atau Alameda, menggunakan uang pelanggan untuk apa pun, kecuali jika pelanggan mengizinkannya
Dan menggunakan uang pelanggan untuk Alameda merupakan penipuan. Di Distrik Selatan New York, Bankman-Fried juga menghadapi tuduhan penipuan kriminal. Bankman-Fried dituduh menggunakan dana pelanggan untuk membiayai investasi spekulatifnya.
Baca Juga: 3 Bos Kripto yang Kini Berharta Nol!
Jadi Kasus Penipuan Keuangan Terbesar dalam Sejarah AS
Sebagaimana telah dikabarkan, bahwa eks CEO FTX Sam Bankman-Fried dilaporkan telah ditangkap di Bahama. Menurut laporan terbaru, ia kemungkinan akan diekstradisi dalam waktu singkat ke Amerika Serikat untuk diadili.
Tidak lama setelah ditangkap, jaksa penuntut untuk Distrik Selatan New York Damian Williams pun mengajukan dakwaan terhadap Sam Bankman-Fried. Dalam konferensi pers yang digelar, Williams bahkan menyebut jika kasus bursa aset kripto FTX ini merupakan penipuan keuangan terbesar dalam sejarah AS.
Williams menjelaskan bahwa kasus terkait Bankman-Fried ini hanya dapat ditangani dengan cepat melalui koordinasi berbagai lembaga pemerintah. Pernyataan Williams tentang kasus FTX ini bukannya tanpa alasan. Mengutip dari The Verge, ada beberapa faktor yang membuat kasus Bankman-Fried ini bisa disebut penipuan terbesar.
Salah satunya adalah pernyataan Bankman-Fried yang mengklaim bahwa dirinya tidak tahu apa yang terjadi di Alameda Research dan ia tidak menjalankan operasional perusahaan tersebut. Tetapi di sisi lain, Bankman-Fried diketahui merupakan sosok yang menandatangani rekening akun bank Alameda Research.
Selain itu, Bankman-Fried juga diketahui memiliki otoritas langsung untuk semua keputusan, perdagangan, investasi, dan keuangan utama Alameda. Bahkan, ia disebut melakukan komunikasi langsung dengan personal senior dari Alameda. Tidak hanya itu, CEO Alameda Caroline Ellison menyatakan FTX dan Alameda merupakan dua perusahaan yang terpisah secara operasional.
Namun, Bankman-Fried dan manager senior di masing-masing perusahaan memiliki akses pada sistem maupun akun satu sama lain. Kedua perusahaan itu juga berbagi ruang kantor, termasuk karyawan kunci, teknologi dan hardware, kekayaan intelektual, hingga sumber daya lainnya.
Baca Juga: 5 Daftar Perusahaan Kripto yang Bangkrut di 2022!
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024
- Bagaimana Nilai Spread Forex Mempengaruhi Profit Anda? - November 22, 2024