Sebuah laporan mengenai prediksi harga kripto Ethereum (ETH) diterbitkan oleh situs Web perbandingan dan perusahaan jasa keuangan Finder. Laporan tersebut sendiri merupakan hasil disikusi oleh 56 spesialis fintceh dan aset cryptocurrency.
Mengutip dari situs Bitcoin.com hari Jumat (3/2/2023), ditulis bahwa ETH mengalami tahun yang penuh tantangan pada 2022. Namun dilaporkan bahwa harga ETH telah mengalami peningkatan awal bulan di tahun 2023.
Harga ETH di akhir 2023, oleh pakar Finder yakin ETH diyakni akan berada di harga US$ 2.184 per unit atau setara Rp 32,7 juta. Dan mencapai puncak dengan berada di harga US$ 2.474 per unit atau setara Rp 37,11 juta di beberapa titik pada 2023.
Mirip dengan laporan prediksi Bitcoin yang diterbitkan minggu lalu, spesialis Finder mengharapkan ETH turun ke level terendah yang signifikan. Panelis menduga ETH bisa mencapai level terendah USD 984 atau setara Rp 14,7 juta tahun ini.
Bahkan, sekitar 24 persen dari panelis yang disurvei percaya jika ETH akan dapat melampaui Bitcoin pada 2025. Laporan tersebut sendiri menunjukkan 48 persen dari panel Finder mengharapkan hal itu akan terjadi.
Baca Juga: Trading Kripto: Bitcoin VS Ethereum, Apa Perbedaannya?
Mengenal Kripto Ethereum
Dijelaskan bahwa Ethereum atau Ether, adalah mata uang kripto yang berasal dari open-source berbasis Blockchain Ethereum. Dan Ethereum ini menjadi platform perangkat lunak terdesentralisasi yang juga menciptakan mata uang kripto Ether (ETH).
Sekadar informasi, di tahun 2013 Vitalik Buterin merilis laporan resmi tentang pengusulan implementasi Blockchain baru yang lebih fungsional. Proposal tersebut menjadikan cikal bakal munculnya Ethereum Blockchain.
Pada tahun 2014, penjualan Ether mulai mendapatkan respons yang sangat luar biasa. Ether digunakan untuk berbagai tujuan seperti diperdagangkan sebagai mata uang digital di cryptocurrency dan digunakan untuk menjalankan aplikasi serta memonetisasi pekerjaan.
Dan pada tahun 2015, mata uang kripto bernama Ether atau disingkat ETH mulai diperdagangkan, tepatnya pada 7 Agustus 2015. Saat itu, harga ETH adalah US$ 2,83 atau sekitar Rp 41 ribu lebih per kepingnya. Hingga saat ini Ethereum menjadi saingan dari Bitcoin, yang sama-sama merupakan mata uang kripto berteknologi Blockchain.
Baca Juga: Apa Perbedaan Antara Holochain dan Blockchain?
Kelebihan
Sekadar informasi, kripto ETH memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya adalah:
1. Founder Ethereum sudah jelas.
2. Dikembangkan oleh banyak developer.
3. Mulai dipercaya oleh banyak pihak.
Kekurangan
Dan meski menawarkan sejumlah keuntungan, kripto ETH tetap tidak luput dari sejumlah kekurangan, yaitu:
1. Memiliki volatilitas yang tinggi.
2. Harga yang bisa berubah dengan drastis.
Baca Juga: Bisakah Flippening Ethereum Menggeser Pasar Bitcoin?