Crypto

Trading Kripto: Bitcoin VS Ethereum, Apa Perbedaannya?

Trading Kripto: Bitcoin VS Ethereum, Apa Perbedaannya?

Trading Kripto: Bitcoin VS Ethereum, Apa Perbedaannya?

Bukan menjadi rahasia lagi, jika dunia investasi kini dipengaruhi oleh teknologi digitalisasi yang terus berkembang dengan pesat. Dan contohnya adalah investasi trading kripto. Yang saat ini menjadi salah satu instrumen investasi dengan banyak peminat karena mampu memberikan keuntungan yang sangat cepat.

Dan meski menawarkan keuntungan yang tinggi, namun seperti investasi lainnya, trading kripto juga tak luput dari sejumlah risiko. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan minat banyak orang untuk terjun ke dalam instrumen investasi ini.

Sesuai dengan judul di atas, apa saja sebenarnya perbedaan antara Bitcoin dan Ethereum? Dan mana yang terbaik untuk ditradingkan? Untuk dapat memahaminya secara lebih jelas, berikut ulasan lengkapnya!

Baca Juga: Mata Uang Virtual dan Digital, Apa Perbedaan Keduanya?

Pengertian Trading Kripto

Pada dasarnya, trading kripto adalah sama seperti dengan trading saham. Untuk dapat melakukan trading kripto, Anda harus bergabung dengan marketplace crypto melalui broker yang menjual cryptocurrency. Anda dapat memilih berbagai jenis cryptocurrency, seperti Bitcoin, Ethereum, Cardano, Ripple, dan sebagainya.

Namun, masing-masing uang kripto memiliki kekurangan dan kelebihannya. Misalnya saja Bitcoin yang memiliki harga mahal karena jumlahnya terbatas. Ada juga Ethereum yang memiliki banyak fungsi kontrak canggih namun volatilitasnya tinggi. Artinya, harganya bisa naik dan turun dengan cepat. Hal ini dikarenakan permintaan dan penawaran yang jumlahnya sering berubah tergantung tren penggunaannya di dunia Metaverse.

Perbedaan Bitcoin VS Ethereum

Terdapat sejumlah perbedaan antara Bitcoin dan Etheruam, termasuk tentang kelebihan dan kekurangannya. Dan berikut diantaranya:

Bitcoin

Sering kali kripto Bitcoin digambarkan sebagai mata uang virtual atau mata uang digital, dan merupakan jenis uang yang sepenuhnya virtual. Dalam pengertian sederhananya, kripto Bitcoin bisa dibayangkan seperti versi digital dari uang tunai. Para pemilik Bitcoin dapat menggunakan mata uang digital tersebut sebagai alat pembayaran untuk membeli produk atau membayar jasa.

Untuk informasi, sudah ada beberapa layanan yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayarannya. Bitcoin menjadi berharga karena orang-orang bersedia menukarnya dengan barang atau jasa nyata, dan bahkan rela menukarnya dengan uang tunai.

Baca Juga: Kripto Ripple, Mata Uang Digital yang Menguntungkan!

Setiap ‘keping’ Bitcoin pada dasarnya adalah file komputer yang disimpan dalam aplikasi dompet digital di smartphone atau komputer. Pemilik Bitcoin bisa bertransaksi dengan cara mengirimkan (satu atau sebagian) uang digital tersebut melalui dompet digital.

Lalu, setiap transaksi Bitcoin dicatat dalam daftar publik yang disebut Blockchain. Hal ini memungkinkan pelacakan riwayat Bitcoin, sehingga mencegah seseorang membelanjakan koin yang tidak mereka miliki, membuat salinan (copy) Bitcoin, atau membatalkan transaksi.

Kelebihan

1. Transaksi pribadi dan aman kapan saja,dengan potensi biaya yang lebih sedikit.
2. Potensi pertumbuhan besar.
3. Kemampuan untuk menghindari bank tradisional atau perantara pemerintah.

Kekurangan

1. Gejolak harga.
2. Masalah peretasan.
3. Penggunaan yang terbatas.
4. Tidak dilindungi oleh SIPC.

Ethereum

Dijelaskan bahwa Ethereum atau Ether, adalah mata uang kripto yang berasal dari open-source berbasis Blockchain Ethereum. Dan Ethereum ini menjadi platform perangkat lunak terdesentralisasi yang juga menciptakan mata uang kripto Ether (ETH).

Sekadar informasi, di tahun 2013 Vitalik Buterin merilis laporan resmi tentang pengusulan implementasi Blockchain baru yang lebih fungsional. Proposal tersebut menjadikan cikal bakal munculnya Ethereum Blockchain.

Pada tahun 2014, penjualan Ether mulai mendapatkan respons yang sangat luar biasa. Ether digunakan untuk berbagai tujuan seperti diperdagangkan sebagai mata uang digital di cryptocurrency dan digunakan untuk menjalankan aplikasi serta memonetisasi pekerjaan.

Baca Juga: Mengenal Kripto Cardano dan Peluangnya dalam Investasi Mata Uang Digital

Dan pada tahun 2015, mata uang kripto bernama Ether atau disingkat ETH mulai diperdagangkan, tepatnya pada 7 Agustus 2015. Saat itu, harga ETH adalah US$ 2,83 atau sekitar Rp 41 ribu lebih per kepingnya. Hingga saat ini Ethereum menjadi saingan dari Bitcoin, yang sama-sama merupakan mata uang kripto berteknologi Blockchain.

Kelebihan

1. Founder Ethereum sudah jelas.
2. Dikembangkan oleh banyak developer.
3. Mulai dipercaya oleh banyak pihak.

Kekurangan

1. Memiliki volatilitas yang tinggi.
2. Harga yang bisa berubah dengan drastis.

Kesimpulan

Itulah penjelasan singkat dan lengkap terkait trading kripto antara Bitcoin dan Ethereum. Meski semakin banyak koin baru, namun Bitcoin dan Ethereum masih menjadi salah satu aset paling populer untuk diperdagangkan.

Selain itu, dua instrumen kripto ini adalah instrumen paling solid dan stabil yang telah tumbuh nilainya dengan cepat selama beberapa tahun terakhir. Tetapi, bagaimanapun pilihan investasi tetap berada di tangan Anda sendiri.

Baca Juga: Crypto Blue Chip: Pengertian dan Karakteristiknya

Lita Alisyahbana
2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: Kripto Ethereum Disebut Tembus Rp 37,11 Juta di Tahun 2023

  2. Pingback: ATM Kripto Terus Merosot Sejak Desember 2022

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top