Forex

Panduan Bertrading Forex dengan Pola Rectangle

Pergerakan harga instrumen finansial baik dalam saham maupun forex seringkali digambarkan dalam bentuk pola atau grafik. Pola atau grafik ini dalam fungsinya yakni untuk memudahkan para trader mengetahui pergerakan harga yang terjadi sebelumnya dan memprediksi harga selanjutnya. Tentunya, jika membahas satu jenis investasi paling populer yaitu trading forex. Maka ada banyak sekali jenis pola dalam forex dengan fungsinya masing-masing.

Pada kesempatan kali ini, mari membahas tentang salah satu pola terkenal dalam trading forex, yaitu pola rectangle. Artikel ini akan membahas mengenai apa itu pola rectangle dalam trading forex. Seperti yang diketahui, dalam dunia trading, seorang trader harus selalu mengamati pola yang terdapat pada chart untuk dapat menganalisa suatu pergerakan harga. Dalam hal ini dianjurkan bagi trader untuk lebih menguasai pola apa saja yang terdapat pada dunia trading forex. Untuk itu, silahkan membaca artikel ini hingga tuntas!

Pengertian Pola Rectangle

Pada strategi trading forex, pola rectangle diterjemahkan sebagai kondisi dimana pergerakan harga selalu terikat secara paralel antara level support dan resistance. Atau bisa dikatakan juga sebagai harga yang bergerak bolak balik menyentuh level dasar (support) dan level atas (resistance) tetapi belum mampu menembus kedua level tersebut.

Pola ini sebenarnya adalah pola double top/bottom yang gagal. Oleh karena itu, peluang breakout ke atas dan ke bawah sama kuat. Pola ini mempunyai range pergerakan harga. Tidak sedikit orang yang memandang range dalam pola sebagai sebuah peluang. Strategi mereka untuk memanfaatkan pola ini adalah dengan memasang posisi buy sewaktu harga melemah dan mendekati support, atau dengan memasang posisi sell sewaktu harga menguat dan mendekati resistance.

Rectangle terkadang disebut sebagai trading range atau area kongesti. Apa pun namanya, pola ini merepresentasikan periode konsolidasi pada sebuah tren, dan biasanya dilanjutkan dengan pergerakan yang searah dengan tren sebelumnya. Harga tertinggi dan terendah dapat dihubungkan dengan dua buah garis sehingga membentuk garis paralel atas dan bawah yang kalau dihubungkan lagi bisa membentuk segi empat atau rectangle.

Panduan Bertrading Forex dengan Pola Rectangle

Panduan Bertrading Forex dengan Pola Rectangle

Tembusnya batas atas (resistance) pola rectangle pada sebuah uptrend dapat dijadikan pertanda bahwa tren naik akan kembali berlanjut. Namun sebaliknya, pergerakan reversal akan terjadi jika batas bawah (support) dari pola rectangle pada sebuah uptrend berhasil ditembus. Dalam membaca pola rectangle, sinyal entri utama untuk persegi panjang adalah menunggu harga breakout (menembus ke luar pola rectangle).

Jika harga menembus baik garis support atau resistance, trading sesuai arah breakout, dengan proteksi stop loss tepat di dalam pola rectangle. Pergerakan harga menembus (breakout) pola rectangle divalidasi saat volume meningkat saat breakout. Volume harus minimal 33% sampai 50% lebih tinggi saat breakout. Jika tidak, itu mungkin merupakan false breakout.

Jenis Pola Rectangle

Seperti pada pola trading forex umumnya, pola rectangle juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Pola Bullish Rectangle

Adalah pola yang terbentuk di akhir uptrend. Pola Bullish Rectangle ini dapat diketahui dari terbentuknya level support dan resistance, juga tentang proses terjadinya breakout pada level resistance. Saat harga penutupan breakout candlestick ada di level resistance, maka Anda dapat melakukan entry posisi buy. Sementara untuk posisi stop loss-nya bisa ditentukan dengan cara meletakkannya beberapa pips di bawah level support. Target profit atau take profit bisa berdasarkan dari tinggi rectangle atau seberapa besarnya jarak antara level support dan resistance. Anda sebagai trader dapat menggunakan metode ini dengan risk/reward ratio antara sekitar 1:1.

2. Pola Bearish Rectangle

Adalah pola yang terbentuk di akhir downtrend. Jika Anda ingin bertrading dengan pola Bearish Rectangle ini, maka saat harga penutupan breakout candlestick ada di bawah level support, Anda dapat melakukan entry sell pada candle yang berikutnya. Letak stop loss-nya dapat Anda tentukan di beberapa pips di atas level resistance. Sementara untuk Take Profit-nya, Anda dapat tentukan sebesar tingginya rectangle atau sebesar jarak antara level resistance dan support. Dengan metode ini anda dapat menggunakan risk/reward ratio yang lebih kecil dari 1:1.

Demikianlah ulasan singkat mengenai pola rectangle yang terdapat pada trading forex. Seperti yang telah dijelaskan pada awal tulisan, bahwa dalam dunia trading, seorang trader harus selalu mengamati pola yang terdapat pada chart untuk dapat menganalisa suatu pergerakan harga. Dalam hal ini dianjurkan bagi trader untuk lebih menguasai pola apa saja yang terdapat pada dunia trading forex. Semoga setelah membaca ulasan ini, wawasan Anda mengenai dunia trading forex menjadi bertambah luas.

Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda..

Lita Alisyahbana
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top