Dalam kabar yang terbaru, platform pertukaran kripto Gemini dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10% atau 100 orang karyawannya. Banyak yang mengatakan bahwa PHK tersebut merupakan dampak dari kebangkrutan yang dialami oleh Genesis Global Capital.
Namun menurut laporan dari The Information, disebutkan bahwa “kondisi pasar yang bergejolak” sebagai alasan di balik keputusan untuk memberhentikan karyawan. Laporan tersebut mengutip dari penjelasan pendiri Gemini yakni Cameron dan Tyler Winklevoss.
Sebelumnya, Cameron dan Tyler Winklevoss telah terlibat dalam perang Twitter dengan Digital Currency Group, perusahaan induk Genesis. Yakni atas utang sebesar USD 900 juta atau setara Rp 13,5 triliun kepada pelanggan fitur di platform Gemini yaitu Earn.
“Adalah harapan kami untuk menghindari pengurangan lebih lanjut setelah musim panas ini. Namun, kondisi ekonomi makro negatif yang terus-menerus dan penipuan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pelaku jahat di industri”, kata Cameron.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Akan Punah!
Mengenal Platform Pertukaran Kripto Gemini
Sebagai informasi, Gemini adalah pertukaran aset kripto berbasis di New York, AS, didirikan pada 2015 oleh saudara kembar Cameron dan Tyler Winklevos. Perusahaan perdagangan kripto ini beroperasi di sejumlah negara meliputi AS, Kanada, Inggris, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura.
Pada tahun 2022 lalu, Gemini menempati urutan ke-11 sebagai perusahaan pertukaran kripto terkemuka di dunia. Dan volume perdagangan di Gemini saat itu sekitar Rp 525.196.202.119, berdasarkan data dari CoinMarketCap.
Pada waktu yang sama, dana cadangan Gemini dalam kripto meliputi Bitcoin senilai US$2,2 miliar, Ethereum senilai US$ 1,7, dan US$ 681 juta dalam aset kripto lain. Sementara dana perusahaan dalam mata uang fiat berjumlah US$ 542 juta yang tersimpan di bank dan diasuransikan FDIC.
Diketahui, Gemini mendaftarkan lebih dari 45 lisensi yang relevan di seluruh AS, Inggris, dan Irlandia. Lisensi termasuk lisensi New York Trust untuk mata uang virtual yang diberikan pada tahun 2015, di samping lisensi pengiriman uang di sebagian besar negara bagian AS. Dan Gemini juga memegang lisensi aset virtual dan e-money di Inggris dan Irlandia.
Baca Juga: 3 Bos Kripto yang Kini Berharta Nol!
Lakukan PHK di 2022
Sekadar informasi, pada Juni 2022 lalu, Gemini sudah memangkas 10 persen tenaga kerjanya. Sebulan kemudian perusahaan kembali melakukan PHK terhadap 7 persen karyawannya. Ketika itu, CEO Gemini, Tyler Winklevoss, mengatakan jika PHK tersebut dilakukan karena ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Selain itu, belum lama ini Gemini juga telah mengajukan kebangkrutan berdasarkan Bab 11. Co-Founder Gemini, Cameron Winklevoss menyebut langkah itu sebagai upaya untuk memulihkan aset para krediturnya.
“Meskipun kami telah bekerja sepanjang waktu untuk mendiskusikan sebuah solusi yang solid. Barry Silbert dan DCG yang merupakan perusahaan induk Genesis terus menolak untuk memberikan kesepakatan yang adil kepada kreditur”, ungkap Winklevoss
Dan Gemini tidak sendirian dalam memberhentikan karyawan sebagai tindakan pencegahan dalam kondisi pasar saat ini. Beberapa perusahaan lain yang juga melakukan hal yang sama adalah Coinbase, Amazon, Salesforce, Microsoft, Crypto.com, dan Goldman Sachs.
Baca Juga: 5 Daftar Perusahaan Kripto yang Bangkrut di 2022!
- Menggunakan Pola Quasimodo Forex untuk Trading Reversal - Desember 10, 2024
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024