PT Cipta Aset Digital (CAD) menjelaskan terkait kabar mengenai berhentinya operasi penambangan crypto melalui rekanannya PT Pengelolaan Uang Digital. Budi Sukandi selaku direktur utama menjelasan hal ini dalam keterangan resminya pada hari Rabu (28/9/2022).
Budi mengatakan, bahwa penghentian operasional mining saat ini hanya bersifat untuk sementara. Hal ini mengingat kondisi market aset kripto sedang mengalami volatilitas pergerakan cukup tinggi dan cenderung turun nilainya.
Selain itu, Budi juga menambahkan bahwa kondisi pasar kripto saat ini juga dirasakan oleh banyak pihak di dunia. Sehingga apabila tetap dipaksakan tetap beroperasi, maka penghasilan yang akan didapat tidak sebanding dengan biaya operasional. Maka yang terjadi adalah kerugian yang besar bahkan minus.
Meski operasi mining berhenti sementara, PT Cipta Aset Digital tetap melakukan proses maintenance. Dengan begitu, performa mesin-mesin mining tetap memiliki kinerja yang lebih baik. Di sisi lain, PT Cipta Aset Digital tetap merasa optimis bahwa pasar kripto akan segera pulih. Dan pada akhirnya, mata uang kripto kembali diminati oleh investor untuk berinvestasi.
Baca Juga: Bagaimana Jika Bitcoin Telah Habis Ditambang?
Mengenal PT Cipta Aset Digital
Untuk informasi, PT Cipta Aset Digital (CAD) diresmikan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) pada 3 September 2022 lalu. Melalui siaran pers MPR, tambang CAD disebut sebagai tambang aset kripto terbesar di Indonesia. CAD juda diketahui memiliki enam bangunan seperti pabrik yang menjadi lokasi tambang aset digital. Selain itu, konsumsi listrik dari tambang tersebut diklaim per bangunan adalah sekitar Rp 6,5 miliar tiap bulan.
Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengapresiasi kehadiran PT Cipta Aset Digital yang didirikan para anak bangsa sejak 2021. Dan telah terdaftar dalam Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (APLI).
“PT Cipta Aset Digital juga menjual alat penambang aset kripto, PowerRig, yang dipasarkan melalui penjualan langsung (direct selling). Sehingga memudahkan masyarakat yang ingin terjun menjadi penambang digital. Semakin banyak aktivitas penambangan digital yang dilakukan di dalam negeri, akan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi digital Indonesia. Sehingga uang kita tidak lari ke luar negeri, melainkan sebaliknya kita justru bisa menarik uang dari luar negeri masuk dan berputar di Indonesia”, katanya.
Baca Juga: Sampai Dimana Progres Bursa Kripto Indonesia?
Indonesia Diprediksi Jadi Sentral Ekosistem Aset Kripto Asia Tenggara
Sementara itu, Profesor Irena Vodenska, PhD CFA yang merupakan seorang pakar keuangan dari Boston University memberi prediksi terkait Indonesia dan aset kripto. Dalam prediksinya tersebut, Vodenska menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi sentral ekosistem kripto di Asia Tenggara.
Hal tersebut dikatakan oleh Vodenska dalam acara 7th International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2022. Dimana acara tersebut digelar oleh Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) secara virtual, hari Kamis (11/8/2022) lalu.
“Ekosistem mata uang kripto di Indonesia terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Indonesia diprediksi akan menjadi pemimpin sentral ekosistem kripto dan Blockchain di Asia Tenggara”, ungkapnya.
Perkembangan kripto di Indonesia memang semakin pesat. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat ada 12,4 juta orang menjadi investor kripto di Indonesia melampaui investor pasar modal yang hanya diangka 8,1 juta.
Baca Juga: Syarat Indonesia Bisa Jadi Pusat Aset Kripto Dunia
Meningkatnya para investor ini tentunya dibarengi dengan makin banyaknya exchanger kripto di tanah air. Dari data yang dihimpun dari situs Bappebti, sekiranya ada 25 calon perdagangan fisik aset kripto Indonesia yang telah memiliki izin.
Kementerian Perdagangan mencatat, nilai transaksi aset kripto di Indonesia tahun 2021 tembus Rp 859,4 triliun. Sedangkan 2 bulan pertama saja di tahun ini, sudah berhasil mencatat 10 persen dari angka sebelumnya. Hingga bulan Maret lalu saja, jumlah orang yang bermain kripto hampir tembus 13 juta orang.