Inflasi: Pengertian, Penyebab, Jenis, Dampak Negatif dan Positifnya
Seperti yang diketahui, istilah inflasi kerap kali terdengar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Tentunya, masih banyak orang yang tidak tahu mengenai apa itu inflasi. Membahas tentang inflasi, tentu akan banyak orang yang memandang bahwa inflasi adalah suatu hal yang dapat memberikan dampak yang negatif.
Berikut akan dibahas mengenai apa itu inflasi, penyebab inflasi, jenis inflasi, juga tentang dampak positif dari inflasi.
Pengertian:
Inflasi adalah suatu keadaan ekonomi di suatu negara dimana terjadi kenaikan harga barang maupun jasa dalam waktu yang panjang. Sebenarnya banyak hal yang dilakukan terkait upaya untuk menekan inflasi tersebut tetapi upaya-upaya tersebut hanya sebatas pengendalian inflasinya saja.
Penyebab:
Inflasi tidak muncul begitu saja, munculnya inflasi juga karena beberapa faktor. Secara umum adanya inflasi dikarenakan kenaikan permintaan dan biaya produksi. Disamping itu inflasi muncul karena beberapa faktor diantaranya:
1. Tingginya peredaran uang di masyarakat
2. Meningkatnya biaya produksi
3. Meningkatnya permintaan
Jenis:
1. Berdasarkan tingkat keparahan:
a. Inflasi ringan (creeping inflation)
Jenis inflasi ini ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang rendah. Biasanya, kurang dari 10% setahun. Ciri dari inflasi ini adalah kenaikan harga yang relatif lambat dan berlangsung dengan lambat.
b. Inflasi sedang (galloping inflation)
Jenis inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan. Lajunya berkisar antara 10-30% per tahun. Jenis inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu yang singkat.
c. Inflasi berat (high inflation)
Jenis inflasi ini adalah yang tergolong berat. Mencakup laju mulai dari 30-100% setahun. Pada tingkat ini, harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.
d. Inflasi sangat berat (hyperinflation)
Jenis inflasi ini sangat dirasakan karena terjadi secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100% setahun. Indonesia pernah mengalami hiperinflasi ini. Bahkan mencapai 600% di tahun 1998.
2. Berdasarkan penyebab
a. Demand Pull Inflation
Jenis inflasi ini merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya sebuah permintaan (demand) yang tidak imbang dengan peningkatan jumlah penawaran produksi. Hal tersebut mengakibatkan kenaikan harga barang sesuai dengan hukum permintaan yakni apabila permintaan tinggi sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.
b. Cost Push Inflastion
Yaitu inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik. Biasanya kenaikan tersebut diakibatkan karena mengikuti kondisi peningkatan harga dari bahan baku atau upah tenaga kerja.
c. Bottle Neck Inflation
Yaitu inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.
3. Berdasarkan Asalnya
a. Inflasi domestik (domestic inflation)
Jenis inflasi ini berasal dari dalam negeri. Inflasi jenis ini biasanya diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika pemerintah memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan pencetakan uang baru, maka akan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
b. Inflasi luar negeri (imported inflation)
Jenis ini merupakan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi ini terjadi pada negara yang melakukan perdagangan bebas dimana ada kenaikan harga di luar negeri.
Dampak Negatif Inflasi
Inflasi sangat memengaruhi kondisi ekonomi satu negara. Dari sisi pegawai yang gajinya tidak naik, inflasi akan memengaruhi daya beli mereka. Lalu dari sisi penawar kredit, mereka akan mengalami kerugian karena bunga turun.
Bukan tidak mungkin perusahaan juga mengalami kerugian karena tidak mampu menutupi biaya produksi yang mahal. Selain itu, dampak negatif dari inflasi yang lain adalah memburuknya distribusi pendapatan, serta terganggunya stabilitas ekonomi.
Dampak Positif Inflasi
Berbicara mengenai siapa yang akan merasakan dampak positif dari inflasi, adalah debitur. Debitur akan mendapatkan keuntungan dengan adanya inflasi, karena uang yang dikembalikan tentu akan mempunyai nilai lebih rendah dibanding saat meminjam.
Selain itu, adalah pada pengusaha, karena harga produksi yang tinggi bisa saja tertutupi harga barang dan jasa yang mereka produksi jadi lebih tinggi. Terutama apabila barang dan jasa yang mereka tawarkan tetap dibeli oleh masyarakat karena alasan kebutuhan.
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024
Pingback: Memahami Intermarket Analysis pada Trading Forex
Pingback: Benarkah PHK di Exchange Crypto Karena Harga Hancur?
Pingback: Ancaman Inflasi dan Bitcoin Sebagai Aset Investasi
Pingback: Bubble Economy: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Pingback: Indikator Makro Ekonomi Penting pada Trading Forex
Pingback: Seberapa Pengaruh Inflasi Terhadap Trading Forex?
Pingback: Reflasi dan Ancaman Terhadap Ekonomi Dunia
Pingback: Pengertian Inflasi dan 3 Pilihan Instrumen Investai